Samsung belum lama ini meluncurkan jagoan terbarunya untuk meramaikan persaingan smartphone kelas menengah di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ada dua versi yang mereka tawarkan, antara lain Galaxy A6 dan Galaxy A6+.
Versi yang kami review kali ini adalah yang dibekali spesifikasi lebih menarik dengan kamera belakang ganda, yakni Galaxy A6+. Apa saja keunggulan yang ditawarkan oleh smartphone yang dijual dengan harga nyaris 5 juta rupiah tersebut? Simak ulasan lengkapnya:
Quote:
Bodi metal dengan warna biru yang memukau
Samsung Galaxy A6+ adalah smartphone dengan layar 6 inci 18.5:9. Ukuran yang tergolong cukup besar, tapi karena desainnya memanjang, secara keseluruhan dimensi bodi kurang lebih sama seperti smartphone 5,5 inci. Artinya, masih mungkin untuk dioperasikan dengan satu tangan.
Material metal yang digunakan mampu membuat Galaxy A6+ tampak premium sekaligus tidak mudah kotor oleh sidik jari. Tapi di sisi lain, bodi bagian belakangnya menjadi agak licin. Solusi paling mudah adalah memasang soft case.
Varian yang kami coba adalah yang berwarna biru. Dari tiga opsi yang tersedia; dua lainnya adalah hitam dan gold; menurut kami warna biru ini terlihat paling menawan. Birunya berbeda, tidak terlalu glossy, sedikit gelap, dan amat elegan.
Bagian depan Galaxy A6+ didominasi oleh layar, tidak ada tombol Home fisik. Sensor sidik jari berada di belakang tepat di bawah kamera belakang ganda. Pada bagian atas dan bawah, Anda akan melihat garis antena yang sekaligus menambah estetika.
Perlu diketahui bahwa Galaxy A6+ masih mengadopsi interface microUSB, belum USB-C. Yang kami suka, Samsung menyediakan tiga slot sekaligus, yakni dua untuk SIM-card dan satu khusus untuk microSD. Anda tidak harus mengorbankan SIM-card 2 atau microSD seperti pada smartphone dengan slot hybrid.
Samsung Galaxy A6+ adalah smartphone dengan penampilan yang bagus. Desainnya memang tidak inovatif, masih khas Samsung. Namun perpaduan material metal dan balutan warna biru benar-benar membuatnya sedap dipandang. Cocok untuk Anda yang ingin tampil keren di setiap kesempatan.
Yang cukup disayangkan, Galaxy A6+ belum dibekali sertifikasi IP68 (anti air) seperti saudaranya, Galaxy A8. Akan lebih menarik jika fitur ini juga tersedia, walaupun pastinya, secara harga pasti akan lebih tinggi.
Quote:
Layar Super AMOLED dan Dolby Atmos
Bisa dibilang sebagian besar smartphone Samsung di kelas menengah hingga premium selalu mengandalkan layar dengan panel Super AMOLED. Tak heran, panel ini memang mampu menyajikan tingkat kecerahan yang baik serta warna yang sedap dipandang.
Seperti disebutkan di atas, Galaxy A6+ hadir dengan layar Super AMOLED 6 inci 18.5:9 dengan resolusi Full HD+. Artinya, selain terang dan sangat memadai untuk penggunaan di bawah sinar matahari, tampilan gambarnya juga tajam.
Layar ini sudah sangat mencukupi untuk mendukung berbagai kebutuhan Anda, mulai dari browsing, sosial media, menonton video, hingga bermain games. Fungsi Adaptive Display Mode-nya juga cukup responsif menyesuaikan kondisi penggunaan.
Perlu Anda ketahui pula, Galaxy A6+ sudah memiliki fitur Always-On Display yang akan selalu menampilkan informasi seperti jam, tanggal, indikator baterai, hingga notifikasi yang masuk tanpa harus membuka kunci atau menyalakan layar.
Dari sektor audio, Samsung kembali meletakkan posisi speaker di sisi sebelah kanan tepat di atas tombol Power. Di satu sisi lokasi ini memang tidak umum, tapi di sisi lain, speaker jadi tidak mudah tertutup jari sendiri saat menonton film atau bermain game. Soal kualitas audio, cukup jernih dan lantang tapi masih tergolong standar.
Beda cerita jika Anda menikmati audio menggunakan headset, lalu mengaktifkan Dolby Atmos. Dengan fitur tersebut, audio akan terdengar lebih hidup dan mampu menyajikan pengalaman yang cukup berbeda dibanding saat Dolby Atmos tidak diaktifkan.
Quote:
Didukung Bixby Vision dan Samsung Max
Samsung Galaxy A6+ mengadopsi sistem operasi Android 8.0 Oreo. User interface-nya kurang lebih sama dengan smartphone Samsung kebanyakan saat ini. Tampilannya cukup sederhana dan masih memiliki app drawer.
Samsung tetap membenamkan beberapa aplikasi bawaan khas mereka, seperti Samsung Health, Smart Tutor, Samsung Notes, S Lime, dan Secure Folder. Nama yang disebut terakhir bermanfaat untuk menyimpan file-file rahasia.
Yang menarik, Galaxy A6+ sudah memiliki Bixby Vision. Anda bisa menelusuri informasi terkait objek yang tertangkap di kamera smartphone. Cara menggunakannya sangat mudah, cukup masuk ke aplikasi kamera, aktifkan Bixby Vision, lalu arahkan ke objek yang dituju. Bixby Vision juga bisa langsung diakses lewat icon aplikasinya.
Ada pula fitur Samsung Max. Singkatnya, fitur ini membantu Anda memantau penggunaan kuota data dan pastinya menghemat konsumsinya. Samsung Max juga dibekali fungsi Privacy Protection untuk menjaga akun dan password Anda tetap aman.
Quote:
Kamera belakang bagus, kemampuan low-light cukup baik
Beralih ke sektor fotografi yang menjadi penawaran utamanya, Galaxy A6+ memiliki kamera belakang ganda dengan konfigurasi 16 megapixel f/1.7 + 5 megapixel f/1.9, tanpa OIS. Sementara untuk urusan selfie, pengguna disajikan kamera depan 24 megapixel f/1.9.
Keuntungan memiliki kamera belakang ganda adalah Anda bisa menciptakan foto yang lebih kreatif. Contohnya menambahkan efek bokeh melalui fitur Live Focus. Efek bokeh tersebut juga bisa diatur tingkat blur-nya setelah foto diambil.
UI kameranya juga intuitif. Anda dapat menjangkau berbagai mode dengan mudah hanya dengan sekali klik. Selain Live Focus, ada beberapa mode lain yang tersedia, misalnya Pro untuk mengatur exposure, ISO, dan WB secara manual, mode Panorama, Continuous Shot, serta Night untuk membantu pemotretan di kondisi cahaya minim.
Samsung Galaxy A6+by yangcanggih.com, on Flickr
Samsung Galaxy A6+ by yangcanggih.com, on Flickr
Samsung Galaxy A6+ by yangcanggih.com, on Flickr
Hasil foto dari kamera belakang Galaxy A6+ menurut kami bagus. Tajam dengan warna yang natural. Dynamic range-nya pun amat baik di kelasnya. Bahkan, bisa kami bilang kamera belakang Galaxy A6+ lebih oke dibanding Galaxy A8 yang harganya lebih mahal.
Mode bokehnya juga rapi. Galaxy A6+ bisa memisahkan antara objek utama dengan latar yang di-blur dengan akurat. Sementara untuk kondisi low-light, kamera ini ternyata juga cukup mumpuni menjaga ketajaman gambar dengan noise yang minim.
Samsung Galaxy A6+ by yangcanggih.com, on Flickr
Samsung Galaxy A6+ by yangcanggih.com, on Flickr
20180621_191236 by yangcanggih.com, on Flickr
Kamera selfie-nya? Standar saja. Masih tergolong bagus tapi belum sebagus Galaxy A8. Anda tetap disuguhkan fitur-fitur pendukung yang menarik seperti Stickers untuk lucu-lucuan, atau Selfie Focus untuk membuat foto selfie bokeh.
Masih penasaran dengan hasil foto Galaxy A6+? Simak koleksi jepretan kami di akun Flickr Yangcanggih.com
Quote:
Performa kurang greget
Samsung Galaxy A6+ didukung SoC Qualcomm Snapdragon 450 yang ditemani RAM 4 GB dan memori internal 32 GB. Harus kami akui chipset yang ditawarkan memang tidak menarik, apalagi jika dibandingkan dengan para pesaingnya di level harga yang sama.
Bukan berarti kinerjanya lambat. Snapdragon 450 sudah mampu menyajikan performa yang lancar dan gesit. Untuk memenuhi segala kebutuhan standar tentunya sudah amat mencukupi. Akan tetapi, tenaganya baru akan terasa kurang ketika Anda menjalankan game-game kelas berat.
Kami sempat memainkan judul populer seperti Mobile Legends. Game ini dapat berjalan dengan baik di pengaturan grafis high. Lancar tanpa lag. Namun ketika beralih ke PUBG Mobile, barulah kekurangannya terasa. Di pengaturan low sekalipun kami masih sering menemui penurunan frame rate.
Untungnya meski menggunakan cover belakang berbahan metal, selama bermain game kami tidak merasakan kenaikan suhu yang mengganggu. Cukup nyaman untuk bermain dalam durasi waktu yang lama.
Untuk lebih menjelaskan performa Galaxy A6+, simak hasil pengujian menggunakan aplikasi benchmark di bawah ini:
Quote:
Daya tahan baterai cukup baik
Dibanding Galaxy A6, versi Plus ini memiliki kapasitas baterai yang lebih besar, yakni 3500 mAh. Ukuran yang tergolong standar (atau mungkin kurang besar?) untuk sebuah smartphone berukuran 6 inci.
Namun ternyata, daya tahannya cukup baik untuk gaya pemakaian normal. Dari kondisi 100 persen, Galaxy A6+ dapat menemani aktivitas Anda sejak pagi hingga malam hari. Meski begitu, waku pengisian dayanya belum bisa dibilang cepat karena tidak didukung fast charging.
Berikut hasil pengujian baterai menggunakan aplikasi PC Mark battery life 2.0:
Quote:
Kesimpulan
Mungkin banyak yang menilai Samsung Galaxy A6+ adalah smartphone yang mahal karena spesifikasinya kurang sesuai dengan harganya. Jika Anda hanya melihat daftar spesifikasi di atas kertas, jelas iya. Namun jika Anda sudah mencoba, mungkin opini Anda akan berubah.
Menurut kami Galaxy A6+ adalah perangkat yang menarik. Terlepas dari SoC-nya yang hanya Snapdragon 450, tampilannya yang mewah, layarnya yang memukau, serta kemampuan kameranya yang mumpuni membuatnya layak dibanderol Rp4.899.000.
Smartphone ini cocok untuk Anda yang gemar memotret dan eksis di media sosial, namun juga ingin selalu tampil stylish di setiap kesempatan.
Quote:
Yang Canggih:
+ Kualitas rancang bangun amat baik
+ Warna birunya menawan
+ Layar Super AMOLED yang lebar dan sedap dipandang
+ Kamera belakang mumpuni di kelasnya
+ Kemampuan low-light bisa diandalkan
+ Sudah dibekali Bixby Vision
+ Daya tahan baterai tergolong baik
Yang Kurang:
- Belum ada NFC
- Tidak didukung fast charging
- SoC yang ditanamkan kurang menarik di kelasnya
YANGCANGGIH.COM juga menerbitkan majalah gadget digital bulanan, Y Magazine yang dapat diunduh secara gratis melalui Magzter dan Pressreader. Untuk versi PDF, bisa diunduh gratis di yangcanggih.com/y-magazine
FB:YANGCANGGIH
Twitter:@YANGCANGGIHCOM
Instagram:@YANGCANGGIH